Di setiap kenduri di tanah Aceh, aroma harum rempah-rempah dari kuali besar — beulangong — perlahan memenuhi udara. Asap tipis mengepul, membawa serta janji kelezatan yang membangkitkan selera. Kaum pria sibuk mengaduk kuah dalam kuali raksasa, sementara kaum wanita menyiapkan hidangan pelengkap dengan penuh canda tawa. Dalam setiap sendok kuah yang tersaji, tersimpan kisah tentang kebersamaan, kerja sama, dan rasa syukur.
Kuah Beulangong bukan sekadar hidangan. Ia adalah warisan budaya, lambang persaudaraan, dan bukti betapa kayanya cita rasa tanah Aceh. Dengan daging sapi empuk, potongan nangka muda, dan racikan bumbu yang kaya, hidangan ini menghadirkan kelezatan yang sulit dilupakan.
Yuk, kita buat Kuah Beulangong sendiri di rumah!
Bahan-Bahan
Bahan Utama:
- 500 gram daging sapi (potong dadu besar)
- 200 gram nangka muda (potong-potong)
- 2 liter air
- 2 lembar daun salam
- 2 batang serai (memarkan)
- 3 lembar daun jeruk
- 3 sendok makan minyak goreng (untuk menumis)
Bumbu Halus:
- 8 siung bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 5 butir kemiri (sangrai)
- 1 ruas jahe
- 1 ruas kunyit (bakar sebentar)
- 1 ruas lengkuas
- 8 buah cabai merah besar (buang bijinya jika tidak ingin terlalu pedas)
- 10 buah cabai rawit (sesuaikan selera)
- 1 sendok teh ketumbar
- ½ sendok teh jintan
- Garam dan gula secukupnya
Cara Membuat
1. Siapkan Bahan
Cuci bersih daging sapi dan nangka muda. Sisihkan.
2. Tumis Bumbu
Panaskan minyak dalam wajan besar. Tumis bumbu halus bersama serai, daun salam, dan daun jeruk hingga harum.
3. Masak Daging
Masukkan potongan daging sapi. Aduk rata hingga daging berubah warna dan bumbu meresap.
4. Tambahkan Air
Tuang air ke dalam wajan. Masak hingga daging setengah empuk.
5. Masukkan Nangka
Setelah daging agak empuk, masukkan potongan nangka muda. Masak kembali hingga daging dan nangka benar-benar empuk.
6. Bumbui
Tambahkan garam dan gula secukupnya. Cicipi rasanya dan sesuaikan sesuai selera.
7. Sajikan
Setelah matang, angkat dan sajikan Kuah Beulangong hangat-hangat. Cocok dinikmati bersama nasi putih hangat!
Sejarah dan Filosofi Kuah Beulangong
Kuah Beulangong adalah simbol kebersamaan di tanah Aceh. Tradisi memasak bersama dalam kuali besar ini telah diwariskan dari generasi ke generasi. Setiap sendok kuahnya adalah perpaduan rasa dan cerita — tentang gotong royong, tentang kehangatan keluarga, dan tentang rasa syukur atas rezeki yang melimpah.
Rempah-rempah yang kaya dan rasa yang dalam mencerminkan Aceh sebagai daerah yang subur dan berbudaya. Tak heran, setiap kali Kuah Beulangong tersaji, ia bukan hanya memanjakan lidah, tetapi juga menghangatkan hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar